Lembaga Pendidikan di Desa Gunungwuled

♠ Posted by IMM Tarbiyah in at 22.00


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam, atas izinnya kami dapat menyelesaikan tugas penelitian lapangan ini dengan judul Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada jujungan kita, sang refolusioner sejati, Nabi Agung Muhammad SAW, yang membawa kita ke dunia yang penuh ilmu ini.
Kami menyadari sepenuhnya, hasil penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan hasil penelitian ini.
Kami ingin mengucapkan terima kasih pada beberapa pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporn penelitian ini. Pertama kepada Ibu dan bapak yang senantiasa mendidik, membimbing, mendo’akan juga memberikan yang terbaik untuk kami. Kedua, kepada Dosen mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam, Drs. H. Mahmudah, M.Pd yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk turut serta dalam penelitian Pendidikan Islam di Desa Gunungwuled ini. Ketiga, kepada Kepala Madrasah Ibtidayah, Kepala sekolah SDN 2 Gunungwuled dan Ketua TPA Desa Gunungwuled. Keempat, kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT membalas kebaikannya dengan pahala yang berlipat. Amin.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan hasil penelitian ini, kami berharap semoga bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan amal saleh bagi kami. Amin ya Robbal’alamin.

Gunungwuled, 5 Juni 2011

Penulis

A.    PENDAHULUAN
Suatu Negara dianggap maju bisa dilihat dari teknologi yang dimiliki. Teknologi ada karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sendiri tidak akan pernah terlepas dari pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Jadi bisa dikatakan bahwa kemajuan suatu Negara seolah ditentukan oleh pendidikan yang ada.
Ketika berbicara pendidikan, tidak hanya dikaitkan dengan lembaga pendidikan formal saja tetapi pendidikan non formal juga. Pemaknaan yang sedikit salah kaprah ketika pendidikan hanya lingkup sekolah. Jika kita telusuri lebih jauh, pendidikan seorang anak manusia itu berawal sejak dalam kandungan. Bagaimana tidak, seorang bayi akan merasa lebih tenang ketika menendang-nendang perut si ibu di waktu hamil dan kita perdengarkan music klasik, mengajaknya komunikasi, atau sekedar dielus perut si ibunya. Tak hanya itu, ketika anak baru lahir diperdengarkan suara adzan dan ikomah menjadikan pelajaran tauhid utama dan pertama. Begitu seterusnya hingga anak bisa tengkurap, merayap, berbicara, berjalan, bersekolah hingga si anak nantinya merasakan menjadi orang tua.
Lebih lanjut si anak akan belajar dari lingkungan tempat tinggalnya seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, bahkan lingkungan sekolahnya. Jadi belajar itu tak terpaku di lingkungan sekolah saja. Dalam artian, di luar pendidikan sekolah merupakan wahana pendidikan yang praktis, aplikatif dan menuntut untuk lebih dikuasi. Ini tak lepas dari manusia yang memiliki sifat sosial yang tidak akan bisa lepas dari kehidupan orang-orang di sekelilingnya.
Pendidikan sekarang yang lebih akrab dengan istilah “Komersialisasi” pun menjadi momok. Dimana bisa kita saksikan sendiri apa yang terjadi di dunia pendidikan di Negara kita. Orientasi pendidikan untuk menghasilkan uang pun menjadi andalan. Ini terlihat jelas pada banyaknya antrean di loket pendafaran PNS. Pendidikan jenjang Kejuruan yang seakan prioritas utama output pendidikan sebagai buruh, tenaga kerja, jongos kapitalis. Belum lagi biaya pendidikan yang demikian melambung, terutama di sekolah-sekolah favorit.
Dibawah ini merupakan hasil penelitian di lembaga pendidikan formal dan non formal di Desa Gunungwuled Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah.
Pembahasan lembaga pendidikan formal, kami sugukan data seputar penyelenggaraan pendidikan Agama Islam di SD Negeri 2 Gunungwuled dan lembaga pendidikan nonformal difokuskan pada pelaksanaan pendidikan di Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) masjid Al Iman di Karangnangka desa Gunungwuled.

B.     GAMBARAN UMUM DESA
1.    Letak Desa
            Desa Gunungwuled adalah salah satu Desa dari 12 desa di wilayah kecamatan Rembang dengan letak geografis sebagai berikut :
Sebelah Timur             : Sungai Gintung
Sebelah Barat              : Desa Losari
Sebelah Utara              : Kehutanan
Sebelah Selatan           : Desa Karangbawang

2.    Orbitasi
Desa Gunungwuled  Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga jarak dari:
-       Desa Gunungwuled ke Ibu Kota Kecamatan 6 km, waktu tempuh 30menit
-       Desa Gunungwuled ke Ibu Kota Kabupaten 42 km, waktu tempuh 90 Menit

3.        Luas Desa
Luas desa Gunungwuled sekitar 543 Ha, secara administratif dibagi menjadi 6 Dusun, 6 RW, 29 RT6 Dusun tersebut ialah :
-          Dusun I   seluas 95,5 Ha
-          Dusun II  seluas 90,5Ha
-          Dusun III seluas 75,5 Ha
-          Dusun IV seluas105,5Ha
-          Dusun V   seluas 90,5 Ha
-          Dusun VI  seluas 85,5 Ha

4.        Jumlah Penduduk
Jumlah total penduduk Desa Gunungwuled,5.376 jiwa dalam 1259 Kepala keluarga (KK) dengan perincian :
1.         Dusun I           : laki-laki 529 org, perempuan 506 org = 1.035 org
2.         Dusun II          : laki-laki 520 org, perempuan 492 org = 1.012 org
3.         Dusun III        : laki-laki 277 org, perempuan 277 org =    554 org
4.         Dusun IV        : laki-laki 126 org, perempuan 138 org =    264 org
5.         Dusun V          : laki-laki 337 org, perempuan 324 org =    651 org
6.        Dusun VI        : laki-laki 442 org,perempuan 419 org =     861 org
Total                       : Laki-laki 2.663 org, perempuan 2.713 org = 5.376 org

5.        Jumlah KK Miskin
Jumlah KK Miskin berdasarkan data yang terakhir sejumlah 881 KK atau 3.763 orang

6.        Jumlah penduduk Menurut Kelompok Umur
No
Penduduk menurut kelompok usia
Jumlah
1
0 – 5 tahun
567
2
6 – 15 tahun
1.427
3
16 – 25 tahun
876
4
26 – 55 tahun
1.679
5
55 tahun ke atas
806
Jumlah
5.355

7.        Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
No
Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Jumlah
1
Tamat Perguruan Tinggi
20
2
Tamat akademi/Diploma
65
3
Tamat SLTA
204
4
Tamat SLTP
547
5
Tamat SD
824
6
Belum/Tidak Sekolah
3.616
Jumlah
5.376

8.        Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No
Penduduk menurut Mata Pencaharian
Jumlah
1
Petani
1.247
2
Pensiunan
19
3
Buruh Bangunan
29
4
Pedagang/wiraswasta
71
5
Pegawai Negeri(Sipil, TNI, POLRI)
53
6
Lain-lain
3.957
Jumlah
5.376

9.        Jumlah Penduduk Menurut agama
No
Penduduk menurut agama
Jumlah
1
Islam
5.376
2
Kristen
-
3
Katholik
-
4
Hindu
-
5
Budha
-
Jumlah
5.376

C.    GAMBARAN UMUM LOKASI
Lembaga pendidikan formal yang diteliti adalah Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungwuled. Merupakan salah satu SD dari 4 SDN yang ada di Desa Gunungwuled. SDN 2 Gunungwuled ini terletak di grumbul Karangnangka. Adapun peserta didik berasal dari grumbul Karangnangka dan beberapa grumbul lain disekitarnya, seperti: Pasuruhan, Sanyang dan Panyatan.
TPQ masjid Al Iman adalah salah satu lembaga pendidikan nonformal yang ada di grumbul Karangnangka, tepatnya di RT 01 RW 04 Desa Gunungwuled. Merupakan wahana berkumpulnya anak-anak dari berbagai usia, berbagai tingkatan sekolah juga beberapa dari kalangan orang dewasa. TPQ dijadikan lembaga non formal dimana disana berlangsung proses pendidikan yang tak kalah penting jika dibandingkan dengan sekolahan.

D.    PELAKSANAAN PENDIDIKAN
1.      LEMBAGA FORMAL
a.      Identitas
Nama sekolah       : Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungwuled
No. statistik          : 101030316451
Alamat                 : Karangnangka, desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Kode Pos 53356

b.      Gambaran Umum
SD Negeri 2 Gunungwuled berdiri tahun 1976 yang dahulunya berdiri karena adanya instruksi Presiden (Inpres), sehingga warga sekitar menyebutnya sebagai SD Inpres.
SDN ini memiliki enam ruang kelas, UKS, ruang guru, 3 toilet, perpus dan lapangan upacara yang difungsikan sebagai lapangan olahraga juga. Beberapa fasilitas yang kurang layak menjadikan kendala tersendiri dalam pelaksanaan pendidikan.
Adapun pelaksanaan pembelajaran berlangsung maksimal selama 26 hari dalam satu bulan. Pembelajaran dimulai dari pagi pukul tujuh hingga pukul satu siang. Disamping jam khusus bagi kelas satu dan kelas dua yang memiliki jam  belajar lebih sedikit daibanding kelas yang lebih tinggi diatasnya.
Jadwal mata pelajaran disusun berdasarkan pembagian tugas masing-masing guru disesuaikan dengan kompetensi. Di SD ini ada guru khusus seperti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Bahasa Inggris dan Olahraga.
Koleksi buku di dalam rak perpustakaan menjadikan inventaris tersendiri yang diharapkan bisa menambah pengetahuan peserta didik disamping membantu menyediakan buku mata pelajaran yang bisa dipinjam siswa.

c.       Visi dan Misi
1.      VISI
“Maju Dalam Mutu Dan Prestasi, Tegak Dalam Iman Dan Taqwa”
2.      MISI
a.       Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa dapat berkembang secara optimal.
b.      Melaksanakan bimbingan terhadap siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki.
c.       Memotivasi warga sekolah agar selalu tambah semangat dalam melaksanakan tugas sesuai dengan peran dan fungsinya.
d.      Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
e.       Melaksanakan manajemen partisipatif dalam melibatkan seluruh warga sekolah dan komite ekolah.

d.      Guru dan Karyawan
Guru dan karyawan yang ada di SDN 2 Gunungwuled sebanyak 10 orang yang masing-masing berasal dari desa yang berbeda, tingkat pendidikan yang berbeda juga tanggungjawab serta tugas yang berbeda. Lebih jelasnya dalam bagan berikut ini:
No
Nama
Jabatan
Pendidikan
Mengajar (Kelas)
1
Warto Sutoro, S.Pd
Kepala Sekolah
S1
III
2
Soleh
Guru Kelas
DII
I - VI
3
Raslam, S.Pd
Guru Kelas
S1
I
4
Jono, S.Pd.SD
Guru Kelas
DII
VI
5
Evi Lisnani, S.Pd. SD
Guru Kelas
S1
III
6
Faridah Nurhidayah
Guru Kelas
DII
VI
7
Eliyanti
Wiyata Bakti
DII
IV
8
Imam Muafik
Wiyata Bakti
DII
I - VI
9
Tunut
Penjaga Sekolah
SMP
-
10
Edi Sobrianto
Petugas Perpustakaan
SMA
-

e.       Peserta Didik
Peserta didik berasal dari grumbul Karangnangka dan grumbul-grumbul lain disekitarnya seperti : Paduruhan, Sanyang dan Panyatan. Adapun jumlah peserta didik dari kelas satu sampai kelas enam di tahun pelajaran 2010/2011 hingga bulan Juni ini adalah sebagai berikut :
No
Kelas
L
P
Jumlah
1
I
9
9
18
2
II
15
13
28
3
III
13
13
26
4
IV
12
12
24
5
V
9
15
24
6
VI
12
8
20
Jumlah
70
70


f.       Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 2 Gunungwuled disusun berdasarkan SILABUS Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Lebih jelasnya bisa dilihat dalam lampiran.

g.      Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.      Metode ceramah, dimana guru menyampaikan materi di depan kelas, sedangkan murid mendengarkan dan mencatat penjelasan-penjelasan yang diberikannya.
2.      Metode pemberian tugas, murid-murid diberi tugas tertentu oleh guru, baik secara perorangan maupun berkelompok. Pemberian pekerjaan rumah kepada mereka juga merupakan penerapan metode ini.
3.      Metode karya wisata, yaitu siswa dibawa ke suatu obyek tertentu di luar kelas dan meminta mereka untuk melihat, mengamati dan menghayati objek dan membuatnya dalam bentuk laporan.

h.      Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dimaksud disini adalah suatu alat pendidikan yang menghubungkan siswa pada materi yang sedang dipelajari. Misalkan membahas kisah peperangan pada masa Nabi, seorang guru akan memperagakan layaknya perang sungguhan.
Media yang dipakai dalam penyampaian materi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 2 gunungwuled, diantaranya dengan menggunakan : Buku, Gambar, Papan tulis, Pena, Spidol, dll.

i.        Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran harian dilakukan setiap selesai membahas setiap materi. Sedangkan evaluasi tiap semester tetap dilakukan secara serentak dengan mata pelajaran lain sesuai dengan jadwal kalender pendidikan nasional.

2.      LEMBAGA NON FORMAL
a.      Identitas
Nama TPQ              : TPQ masjid Al Iman
Alamat                    : Gunungwuled, Dk. Karangnangka Rt 01/ Rw 04, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, kode pos 53356
Nama Masjid          : Masjid Al Iman

b.      Gambaran Umum
TPQ masjid Al Iman berada di RT 01 Rw 04 desa Gunungwuled, tepatnya di grumbul Karangnangka. TPQ ini berdiri sejak tahun 1998. Adapun pendirinya adalah Drs. Sobirin. Beliau adalah alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Keadaan masyarakat yang cenderung jauh dari ajaran agama islam menjadikan motivasi tersendiri, hingga pada akhirnya bisa membuka lembaga pendidikan non formal di rumahnya. Beberapa anak yang turut belajar membaca Al Qur’an dari keluarga sendiri, kerabat hingga anak tetangga, yang pada akhirnya satu grumbul turut serta belajar bersama.
Pada waktu itu PLN belum menjamah maka lampu minyak menjadi sumber penerangan utama. Semangat untuk belajar menjadikan lampu templok ini sebagai pencahayaan di malam hari. Membaca Al Qur’an bersama dengan mengitari sinar sumbu lampu minyak. Suasana keakraban masih tetap dirindukan. Hingga tahun 2001 listrik dari PLN bisa masuk dan santri makin banyak. Meski akhir-akhir ini terjadi tambal sulam.
Ketidak fokusan pengelolaan juga santri yang mulai sibuk dengan aktifitas masing-masing menjadikan TPQ kurang lagi menjadi prioritas pembelajaran. Akhir-akhir ini mulai digencarkan kembali program kegiatan TPQ sehingga diharapkan kedepan mampu mencetak generasi muslim yang berakhlak Qur’ani.

c.       Tujuan dan Target
Tujuan TPQ adalah menyiapkan generasi Qur’ani sejak dini, yaitu generasi yang gemar membaca Al Qur’an, mempelajarinya, memahaminya, menghayatinya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun target TPQ adalah sebagai berikut:
1.      Santri berakidah dan berakhlak islam.
2.      Santri dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah hukum tajwid.
3.      Santri mampu dan rajin melaksanakan salat fardhu serta gemar memakmurkan masjid.
4.      Santri hafal dan faham do’a salat serta menguasai tata caranya.
5.      Santri hafal dan faham beberapa adab dan do’a sehari-hari berikut artinya. Santri hafal beberapa surat pendek Al Qur’an dan ayat-ayat terpilih.
Santri dapat menulis Al Qur’an (Arab)
6.      Santri memiliki Pengetahuan Agama Islam (PAI)

d.      Penyelenggara TPQ
Penyelenggara TPQ adalah lembaga yang bertanggung jawab atas keberadaan dan penyelenggaraan TPQ . Pertanggung jawaban tersebut dilaporkan kepada masyarakat dan lembaga pembinaan TPQ. Penyelengara TPQ terdiri dari :
a)      Komite TPQ Desa                   : Kusyono, Mahud Husen, Sri Haryanti
b)      Pembina dan penasehat           : Drs. Ahmad Sobirin
c)      Pengurus TPQ            
1.      Direktur                       : Khoeron
2.      Wakil direktur             : Heri Sujawis
3.      Sekretaris                     : Septina Laeli Rahmawati
4.      Bendahara                   : Susanti
5.      Sie. Bidang kurikulum, program dan dakwah kreatif
: Devita Rahmawati dan Samunir Wijo Saputro
6.      Sie. Bidang evaluasi dan pembinaan intern
: Inarti, Ayu Karlina, Agus Krismono
7.      Sie. Bidang humas dan usaha dana
: Andi, Lehan Susanto, Nia, Istiani
8.      Sie. Bidang administrasi dan inventarisasi
: Khotimah, Tati Jumyati, Puji Prasetyo
9.      Tim ustadz/ustadzah dan asistennya
: Sobirin, Khoeron, Umiati, Alam Aziz
10.  Wali kelas
a)      Wali kelas A ( jilid 1, 2 & 3)        : Umiati
b)      Wali kelas B ( jilid 4, 5 & 6 )       : Heri Sujawis
c)      Wali kelas C ( Al Qur’an )           : Sobirin

e.       Peserta Didik
Peserta didik (Santriwan&santriwati) TPQ masjid Al Iman merupakan anak-anak usia PAUD/TK sampai SMP yang bertempat tinggal di grumbul Karangnangka. Adapun lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
Santriwati
Santriwan
No
Nama
Ket
No
Nama
Ket
1
Ajeng
Jilid 1
1
Abdul Kholik
Jilid 1
2
Alda Fionica
Jilid 1
2
Dika Efendi
Jilid 1
3
Disa
Jilid 1
3
Diono
Jilid 1
4
Erna Sari
Jilid 1
4
Eming Susanto
Jilid 1
5
Uli Fani Azhari
Jilid 1
5
Evan Saputra
Jilid 1
6
Fela Mareta Sari
Jilid 1
6
Inoto Kurniawan
Jilid 1
7
Dela Yuliana
Jilid 1
7
Misrod Suntoro Agung
Jilid 1
8
Khomsatun Mukholifah
Jilid 1
8
Muhammad Aldi R.
Jilid 1
9
Ringgih Lestari
Jilid 1
9
Sukir
Jilid 1
10
Rosiani
Jilid 1
10
Deta Adi Saputra
Jilid 2
11
Sulastri
Jilid 1
11
Khanif Abdurahman
Jilid 2
12
Yufiani
Jilid 1
12
Rahman
Jilid 2
13
Azzahra Laysa Wulandari
Jilid 2
13
Reza
Jilid 2
14
Eli Fatiah
Jilid 2
14
Ferdi Saputra (Hadno)
Jilid 3
15
Ria Krisyani
Jilid 2
15
Diki Prasetyo
Jilid 5
16
Sulistiyani
Jilid 2
16
Puji Prasetyo
Al Qur'an
17
Fera Indriani
Jilid 3
17
Aji Pangestu
Al Qur'an
18
Haeka Susanah
Jilid 3
18
Aan Subagyo
Jilid 5
19
Na'afi Walhidayah
Jilid 3
19
Afrianto
Jilid 6
20
Puput Adelia Sari
Jilid 3
20
Agus Krismono
Al Qur'an
21
Astri Puji Lestari
Jilid 4
21
Alfito
Jilid 1
22
Septika Prasetiawati
Jilid 4
22
Doni Setiono
Jilid 4
23
Utari Faetuloh
Jilid 4
23
Erul
Jilid 2
24
Azizah Diah Wulandari
Jilid 5
24
Hiron
Jilid 3
25
Diana Andreani
Jilid 5
25
Jarwo
Jilid 2
26
Sukarti
Jilid 5
26
Jefri
Jilid 2
27
Hani Khoerun Nisa
Jilid 6
27
Johan Aprilian
Jilid 3
28
Fitriana Hikmawati
Al Qur'an
28
Nento Susilo
Al Qur'an
29
Inarti
Al Qur'an
29
Novandi
Jilid 3
30
Resanti
Al Qur'an
30
Rahmat
Jilid 4
31
Safitri
Al Qur'an
31
Rendi Setiawan
Jilid 3
32
Khotimah
Al Qur'an
32
Restu Pamuji
Jilid 6
33
Elmi
Al Qur'an
33
Riski Heri Santosa
Al Qur'an



34
Samunir Wijo Saputro
Al Qur'an



35
Vidianto
Jilid 3



36
Wawan
Jilid 5

f.       Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan dalam pembelajaran yang dilakukan dalam TPQ masjid Al Iman diantaranya : Kajian Hadits, Tafsir Al Qur’an, Aqidah akhlak, Wawasan Islam, Bahasa Arab, Do’a Sehari-hari, Hafalan Surat Pendek.

g.      Metode Pembelajaran
Dalam pelaksanaannya, TPQ menggunakan metode menghafal, bercerita, menyanyi dan bermain. Metode menghafal diterapkan ketika pembelajaran memang menuntut peserta didik (santriwan dan santriwati) untuk menghafal ayat-ayat Al Qur’an, hadits, surat-surat pendek dalam jus a’ma, do’a sehari-hari, do’a salat, dll.
Metode bercerita dipakai ketika guru menjelaskan suatu kisah kenabian atau kejadian real yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga santri mampu memahami isi cerita dan meneladani serta menerapkan sikap tauladan yang disampaikan.
Menyanyi diterapkan sebagai selingan ketika dibutuhkan. Adpun lagu-lagunya bisa disesuaikan dengan tema. Biasanya ada semacam buku panduan untuk pengajarnya. Yang pasti disini masih dalam lingkup keagamaan. Selain menyanyi juga ada tepuk-tepuk beraturan yang diinsruksikan satu orang dimana disini ada proses pembelajaran bagaimana seorang anak mengomandani anak lain, belajar menjadi pemimpin.
Permainan dilakukan ketika anak diajak di tempat terbuka di luar gedung yang membebaskan santri untuk bergerak lebih leluasa. Banyak permainan out door yang diharapkan mampu membentuk jiwa social mereka dengan bermain secara berkelompok sesuai dengan instruksi dari prmbimbing. Biasanya berwujud out bound atau sejenisnya.

h.      Media Pembelajaran
Banyak media yang bisa dimanfaatkan dalam penyampaian materi kepada santri, diantaranya ketika menghafal mereka membutuhkan : buku hafalan, buku tulis, pulpen, pensil dan penghapus atau tipex. Ketika menggunakan metode bercerita membutuhkan media : penyampai berita (ustadz/ustadzah), alat peraga semacam gambar atau property yang lainnya. Metode bernyanyi, bisa memakai media : LCD, tape recorder, televisi, kertas, atau alat music lainnya. Metode permainan akan membutuhkan lebih banyak media, seperti : tali rafia, kardus, kertas HVS, spidol, botol air mineral, gelas air mineral, simpe, pensil, dan masih banyak lagi. Ini disesuaikan dengan jenis permainan yang dipilih.

i.        Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap selesai menyelesaikan materi dimana setiap santri memiliki buku prestasi yang harus diisi setiap pertemuan. Disamping itu juga ada buku khusus untuk pendataan hafalan. Evaluasi serentak idealnya dilakukan secara serempak tiap semester. Sehingga akhir semester ada laporan khusus semacam rapor yang ditujukan kepada orang tua santri.

E.     PENUTUP
Lembaga pendidikan sebagai tempat getok tular ilmu pengetahuan diyakini sepenuhnya. Ini tak terlepas dari kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Adanya pendidik, peserta dididik, ada kurikulum, ada tempat pendidikan, ada media pendidikan, juga ada evaluasi pendidikan.
Lembaga formal dan lembaga nonformal bukan menjadikan suatu yang menjadikan perbedaan, melainkan saling melengkapi di dalamnya. Seperti TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, yang termasuk dalam lembaga pendidikan formal merupakan wahana tepat untuk menimba ilmu pengetahuan umum seperti matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS, PKN, Seni, dan lain sebagainya. Begitu dengan lembaga formal semacam TPQ sebagai tempat untuk menimba lebih dalam lagi tentang ilmu keagamaan.
Tidak ada sekat maupun batasan antar kedua lembaga pendidikan ini. Keduanya berjalan beriringan, selaras dan harmonis. Dimana diharapkan keduanya saling mendukung karena satu bagian adalah bagian dari yang lain.
Diatas merupakan standar normal sebuah TPQ. Meski dalam pelaksanaannya masih mengalami banyak kendala. Berusaha menyempurnakan kegiatan TPQ sesuai dengan tata aturan juga pengadministrasian menjadi target penting untuk segera terealisasi.
TPQ masjid Al Iman sendiri masih menyelenggarakan kegiatan TPQ. Santri-santri yang istiqomah menjadikan harapan terwujudnya insane Qur’ani yang kelak diharapkan menjadi tombak siar agama islam. Berawal dari diri santri sendiri kemudian mengajak keluarga, saudara, tetangga, dan yang lainnya untuk turut serta mengamalkan ajaran agama islam.