♠ Posted by IMM Tarbiyah in Penelitian Pendidikan at 22.00
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah,
segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam, atas izinnya kami
dapat menyelesaikan tugas penelitian lapangan ini dengan judul Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada jujungan kita, sang
refolusioner sejati, Nabi Agung Muhammad SAW, yang membawa kita ke dunia
yang penuh ilmu ini.
Kami
menyadari sepenuhnya, hasil penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
kesempurnaan hasil penelitian ini.
Kami
ingin mengucapkan terima kasih pada beberapa pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporn penelitian ini. Pertama kepada Ibu dan bapak
yang senantiasa mendidik, membimbing, mendo’akan juga memberikan yang
terbaik untuk kami. Kedua, kepada Dosen mata kuliah Sejarah Pendidikan
Islam, Drs. H. Mahmudah, M.Pd yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk turut serta dalam penelitian Pendidikan Islam di Desa
Gunungwuled ini. Ketiga, kepada Kepala Madrasah Ibtidayah, Kepala
sekolah SDN 2 Gunungwuled dan Ketua TPA Desa Gunungwuled. Keempat,
kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT membalas kebaikannya dengan pahala yang berlipat. Amin.
Terlepas
dari kekurangan-kekurangan hasil penelitian ini, kami berharap semoga
bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan amal saleh bagi kami. Amin ya Robbal’alamin.
Gunungwuled, 5 Juni 2011
Penulis
A. PENDAHULUAN
Suatu
Negara dianggap maju bisa dilihat dari teknologi yang dimiliki.
Teknologi ada karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan sendiri tidak akan pernah terlepas dari pendidikan, baik
pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Jadi bisa dikatakan
bahwa kemajuan suatu Negara seolah ditentukan oleh pendidikan yang ada.
Ketika
berbicara pendidikan, tidak hanya dikaitkan dengan lembaga pendidikan
formal saja tetapi pendidikan non formal juga. Pemaknaan yang sedikit
salah kaprah ketika pendidikan hanya lingkup sekolah. Jika kita telusuri
lebih jauh, pendidikan seorang anak manusia itu berawal sejak dalam
kandungan. Bagaimana tidak, seorang bayi akan merasa lebih tenang ketika
menendang-nendang perut si ibu di waktu hamil dan kita perdengarkan
music klasik, mengajaknya komunikasi, atau sekedar dielus perut si
ibunya. Tak hanya itu, ketika anak baru lahir diperdengarkan suara adzan
dan ikomah menjadikan pelajaran tauhid utama dan pertama. Begitu
seterusnya hingga anak bisa tengkurap, merayap, berbicara, berjalan,
bersekolah hingga si anak nantinya merasakan menjadi orang tua.
Lebih
lanjut si anak akan belajar dari lingkungan tempat tinggalnya seperti
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, bahkan lingkungan
sekolahnya. Jadi belajar itu tak terpaku di lingkungan sekolah saja.
Dalam artian, di luar pendidikan sekolah merupakan wahana pendidikan
yang praktis, aplikatif dan menuntut untuk lebih dikuasi. Ini tak lepas
dari manusia yang memiliki sifat sosial yang tidak akan bisa lepas dari
kehidupan orang-orang di sekelilingnya.
Pendidikan sekarang yang lebih akrab dengan istilah “Komersialisasi”
pun menjadi momok. Dimana bisa kita saksikan sendiri apa yang terjadi
di dunia pendidikan di Negara kita. Orientasi pendidikan untuk
menghasilkan uang pun menjadi andalan. Ini terlihat jelas pada banyaknya
antrean di loket pendafaran PNS. Pendidikan jenjang Kejuruan yang
seakan prioritas utama output pendidikan sebagai buruh, tenaga kerja,
jongos kapitalis. Belum lagi biaya pendidikan yang demikian melambung,
terutama di sekolah-sekolah favorit.
Dibawah
ini merupakan hasil penelitian di lembaga pendidikan formal dan non
formal di Desa Gunungwuled Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga,
Provinsi Jawa Tengah.
Pembahasan
lembaga pendidikan formal, kami sugukan data seputar penyelenggaraan
pendidikan Agama Islam di SD Negeri 2 Gunungwuled dan lembaga pendidikan
nonformal difokuskan pada pelaksanaan pendidikan di Taman Pendidikan Al
Qur’an (TPQ) masjid Al Iman di Karangnangka desa Gunungwuled.
B. GAMBARAN UMUM DESA
1. Letak Desa
Desa Gunungwuled adalah salah satu Desa dari 12 desa di wilayah kecamatan Rembang dengan letak geografis sebagai berikut :
Sebelah Timur : Sungai Gintung
Sebelah Barat : Desa Losari
Sebelah Utara : Kehutanan
Sebelah Selatan : Desa Karangbawang
2. Orbitasi
Desa Gunungwuled Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga jarak dari:
- Desa Gunungwuled ke Ibu Kota Kecamatan 6 km, waktu tempuh 30menit
- Desa Gunungwuled ke Ibu Kota Kabupaten 42 km, waktu tempuh 90 Menit
3. Luas Desa
Luas desa Gunungwuled sekitar 543 Ha, secara administratif dibagi menjadi 6 Dusun, 6 RW, 29 RT6 Dusun tersebut ialah :
- Dusun I seluas 95,5 Ha
- Dusun II seluas 90,5Ha
- Dusun III seluas 75,5 Ha
- Dusun IV seluas105,5Ha
- Dusun V seluas 90,5 Ha
- Dusun VI seluas 85,5 Ha
4. Jumlah Penduduk
Jumlah total penduduk Desa Gunungwuled,5.376 jiwa dalam 1259 Kepala keluarga (KK) dengan perincian :
1. Dusun I : laki-laki 529 org, perempuan 506 org = 1.035 org
2. Dusun II : laki-laki 520 org, perempuan 492 org = 1.012 org
3. Dusun III : laki-laki 277 org, perempuan 277 org = 554 org
4. Dusun IV : laki-laki 126 org, perempuan 138 org = 264 org
5. Dusun V : laki-laki 337 org, perempuan 324 org = 651 org
6. Dusun VI : laki-laki 442 org,perempuan 419 org = 861 org
Total : Laki-laki 2.663 org, perempuan 2.713 org = 5.376 org
5. Jumlah KK Miskin
Jumlah KK Miskin berdasarkan data yang terakhir sejumlah 881 KK atau 3.763 orang
6. Jumlah penduduk Menurut Kelompok Umur
No
|
Penduduk menurut kelompok usia
|
Jumlah
|
1
|
0 – 5 tahun
|
567
|
2
|
6 – 15 tahun
|
1.427
|
3
|
16 – 25 tahun
|
876
|
4
|
26 – 55 tahun
|
1.679
|
5
|
55 tahun ke atas
|
806
|
Jumlah
|
5.355
|
7. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
No
|
Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
|
Jumlah
|
1
|
Tamat Perguruan Tinggi
|
20
|
2
|
Tamat akademi/Diploma
|
65
|
3
|
Tamat SLTA
|
204
|
4
|
Tamat SLTP
|
547
|
5
|
Tamat SD
|
824
|
6
|
Belum/Tidak Sekolah
|
3.616
|
Jumlah
|
5.376
|
8. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No
|
Penduduk menurut Mata Pencaharian
|
Jumlah
|
1
|
Petani
|
1.247
|
2
|
Pensiunan
|
19
|
3
|
Buruh Bangunan
|
29
|
4
|
Pedagang/wiraswasta
|
71
|
5
|
Pegawai Negeri(Sipil, TNI, POLRI)
|
53
|
6
|
Lain-lain
|
3.957
|
Jumlah
|
5.376
|
9. Jumlah Penduduk Menurut agama
No
|
Penduduk menurut agama
|
Jumlah
|
1
|
Islam
|
5.376
|
2
|
Kristen
|
-
|
3
|
Katholik
|
-
|
4
|
Hindu
|
-
|
5
|
Budha
|
-
|
Jumlah
|
5.376
|
C. GAMBARAN UMUM LOKASI
Lembaga
pendidikan formal yang diteliti adalah Sekolah Dasar Negeri 2
Gunungwuled. Merupakan salah satu SD dari 4 SDN yang ada di Desa
Gunungwuled. SDN 2 Gunungwuled ini terletak di grumbul Karangnangka.
Adapun peserta didik berasal dari grumbul Karangnangka dan beberapa
grumbul lain disekitarnya, seperti: Pasuruhan, Sanyang dan Panyatan.
TPQ
masjid Al Iman adalah salah satu lembaga pendidikan nonformal yang ada
di grumbul Karangnangka, tepatnya di RT 01 RW 04 Desa Gunungwuled.
Merupakan wahana berkumpulnya anak-anak dari berbagai usia, berbagai
tingkatan sekolah juga beberapa dari kalangan orang dewasa. TPQ
dijadikan lembaga non formal dimana disana berlangsung proses pendidikan
yang tak kalah penting jika dibandingkan dengan sekolahan.
D. PELAKSANAAN PENDIDIKAN
1. LEMBAGA FORMAL
a. Identitas
Nama sekolah : Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungwuled
No. statistik : 101030316451
Alamat : Karangnangka, desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Kode Pos 53356
b. Gambaran Umum
SD
Negeri 2 Gunungwuled berdiri tahun 1976 yang dahulunya berdiri karena
adanya instruksi Presiden (Inpres), sehingga warga sekitar menyebutnya
sebagai SD Inpres.
SDN
ini memiliki enam ruang kelas, UKS, ruang guru, 3 toilet, perpus dan
lapangan upacara yang difungsikan sebagai lapangan olahraga juga.
Beberapa fasilitas yang kurang layak menjadikan kendala tersendiri dalam
pelaksanaan pendidikan.
Adapun
pelaksanaan pembelajaran berlangsung maksimal selama 26 hari dalam satu
bulan. Pembelajaran dimulai dari pagi pukul tujuh hingga pukul satu
siang. Disamping jam khusus bagi kelas satu dan kelas dua yang memiliki
jam belajar lebih sedikit daibanding kelas yang lebih tinggi diatasnya.
Jadwal
mata pelajaran disusun berdasarkan pembagian tugas masing-masing guru
disesuaikan dengan kompetensi. Di SD ini ada guru khusus seperti mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam, Bahasa Inggris dan Olahraga.
Koleksi
buku di dalam rak perpustakaan menjadikan inventaris tersendiri yang
diharapkan bisa menambah pengetahuan peserta didik disamping membantu
menyediakan buku mata pelajaran yang bisa dipinjam siswa.
c. Visi dan Misi
1. VISI
“Maju Dalam Mutu Dan Prestasi, Tegak Dalam Iman Dan Taqwa”
2. MISI
a. Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa dapat berkembang secara optimal.
b. Melaksanakan bimbingan terhadap siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki.
c. Memotivasi warga sekolah agar selalu tambah semangat dalam melaksanakan tugas sesuai dengan peran dan fungsinya.
d. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
e. Melaksanakan manajemen partisipatif dalam melibatkan seluruh warga sekolah dan komite ekolah.
d. Guru dan Karyawan
Guru
dan karyawan yang ada di SDN 2 Gunungwuled sebanyak 10 orang yang
masing-masing berasal dari desa yang berbeda, tingkat pendidikan yang
berbeda juga tanggungjawab serta tugas yang berbeda. Lebih jelasnya
dalam bagan berikut ini:
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Pendidikan
|
Mengajar (Kelas)
|
1
|
Warto Sutoro, S.Pd
|
Kepala Sekolah
|
S1
|
III
|
2
|
Soleh
|
Guru Kelas
|
DII
|
I - VI
|
3
|
Raslam, S.Pd
|
Guru Kelas
|
S1
|
I
|
4
|
Jono, S.Pd.SD
|
Guru Kelas
|
DII
|
VI
|
5
|
Evi Lisnani, S.Pd. SD
|
Guru Kelas
|
S1
|
III
|
6
|
Faridah Nurhidayah
|
Guru Kelas
|
DII
|
VI
|
7
|
Eliyanti
|
Wiyata Bakti
|
DII
|
IV
|
8
|
Imam Muafik
|
Wiyata Bakti
|
DII
|
I - VI
|
9
|
Tunut
|
Penjaga Sekolah
|
SMP
|
-
|
10
|
Edi Sobrianto
|
Petugas Perpustakaan
|
SMA
|
-
|
e. Peserta Didik
Peserta
didik berasal dari grumbul Karangnangka dan grumbul-grumbul lain
disekitarnya seperti : Paduruhan, Sanyang dan Panyatan. Adapun jumlah
peserta didik dari kelas satu sampai kelas enam di tahun pelajaran
2010/2011 hingga bulan Juni ini adalah sebagai berikut :
No
|
Kelas
|
L
|
P
|
Jumlah
|
1
|
I
|
9
|
9
|
18
|
2
|
II
|
15
|
13
|
28
|
3
|
III
|
13
|
13
|
26
|
4
|
IV
|
12
|
12
|
24
|
5
|
V
|
9
|
15
|
24
|
6
|
VI
|
12
|
8
|
20
|
Jumlah
|
70
|
70
| |
f. Materi Pembelajaran
Materi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 2 Gunungwuled disusun
berdasarkan SILABUS Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Lebih
jelasnya bisa dilihat dalam lampiran.
g. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Metode
ceramah, dimana guru menyampaikan materi di depan kelas, sedangkan
murid mendengarkan dan mencatat penjelasan-penjelasan yang diberikannya.
2. Metode
pemberian tugas, murid-murid diberi tugas tertentu oleh guru, baik
secara perorangan maupun berkelompok. Pemberian pekerjaan rumah kepada
mereka juga merupakan penerapan metode ini.
3. Metode
karya wisata, yaitu siswa dibawa ke suatu obyek tertentu di luar kelas
dan meminta mereka untuk melihat, mengamati dan menghayati objek dan
membuatnya dalam bentuk laporan.
h. Media Pembelajaran
Media
pembelajaran yang dimaksud disini adalah suatu alat pendidikan yang
menghubungkan siswa pada materi yang sedang dipelajari. Misalkan
membahas kisah peperangan pada masa Nabi, seorang guru akan memperagakan
layaknya perang sungguhan.
Media
yang dipakai dalam penyampaian materi Pendidikan Agama Islam di SD
Negeri 2 gunungwuled, diantaranya dengan menggunakan : Buku, Gambar,
Papan tulis, Pena, Spidol, dll.
i. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi
pembelajaran harian dilakukan setiap selesai membahas setiap materi.
Sedangkan evaluasi tiap semester tetap dilakukan secara serentak dengan
mata pelajaran lain sesuai dengan jadwal kalender pendidikan nasional.
2. LEMBAGA NON FORMAL
a. Identitas
Nama TPQ : TPQ masjid Al Iman
Alamat : Gunungwuled, Dk. Karangnangka Rt 01/ Rw 04, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, kode pos 53356
Nama Masjid : Masjid Al Iman
b. Gambaran Umum
TPQ
masjid Al Iman berada di RT 01 Rw 04 desa Gunungwuled, tepatnya di
grumbul Karangnangka. TPQ ini berdiri sejak tahun 1998. Adapun
pendirinya adalah Drs. Sobirin. Beliau adalah alumni IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Keadaan
masyarakat yang cenderung jauh dari ajaran agama islam menjadikan
motivasi tersendiri, hingga pada akhirnya bisa membuka lembaga
pendidikan non formal di rumahnya. Beberapa anak yang turut belajar
membaca Al Qur’an dari keluarga sendiri, kerabat hingga anak tetangga,
yang pada akhirnya satu grumbul turut serta belajar bersama.
Pada
waktu itu PLN belum menjamah maka lampu minyak menjadi sumber
penerangan utama. Semangat untuk belajar menjadikan lampu templok ini
sebagai pencahayaan di malam hari. Membaca Al Qur’an bersama dengan
mengitari sinar sumbu lampu minyak. Suasana keakraban masih tetap
dirindukan. Hingga tahun 2001 listrik dari PLN bisa masuk dan santri
makin banyak. Meski akhir-akhir ini terjadi tambal sulam.
Ketidak
fokusan pengelolaan juga santri yang mulai sibuk dengan aktifitas
masing-masing menjadikan TPQ kurang lagi menjadi prioritas pembelajaran.
Akhir-akhir ini mulai digencarkan kembali program kegiatan TPQ sehingga
diharapkan kedepan mampu mencetak generasi muslim yang berakhlak
Qur’ani.
c. Tujuan dan Target
Tujuan
TPQ adalah menyiapkan generasi Qur’ani sejak dini, yaitu generasi yang
gemar membaca Al Qur’an, mempelajarinya, memahaminya, menghayatinya
serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun target TPQ adalah sebagai berikut:
1. Santri berakidah dan berakhlak islam.
2. Santri dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah hukum tajwid.
3. Santri mampu dan rajin melaksanakan salat fardhu serta gemar memakmurkan masjid.
4. Santri hafal dan faham do’a salat serta menguasai tata caranya.
5. Santri
hafal dan faham beberapa adab dan do’a sehari-hari berikut artinya.
Santri hafal beberapa surat pendek Al Qur’an dan ayat-ayat terpilih.
Santri dapat menulis Al Qur’an (Arab)
6. Santri memiliki Pengetahuan Agama Islam (PAI)
d. Penyelenggara TPQ
Penyelenggara
TPQ adalah lembaga yang bertanggung jawab atas keberadaan dan
penyelenggaraan TPQ . Pertanggung jawaban tersebut dilaporkan kepada
masyarakat dan lembaga pembinaan TPQ. Penyelengara TPQ terdiri dari :
a) Komite TPQ Desa : Kusyono, Mahud Husen, Sri Haryanti
b) Pembina dan penasehat : Drs. Ahmad Sobirin
c) Pengurus TPQ
1. Direktur : Khoeron
2. Wakil direktur : Heri Sujawis
3. Sekretaris : Septina Laeli Rahmawati
4. Bendahara : Susanti
5. Sie. Bidang kurikulum, program dan dakwah kreatif
: Devita Rahmawati dan Samunir Wijo Saputro
6. Sie. Bidang evaluasi dan pembinaan intern
: Inarti, Ayu Karlina, Agus Krismono
7. Sie. Bidang humas dan usaha dana
: Andi, Lehan Susanto, Nia, Istiani
8. Sie. Bidang administrasi dan inventarisasi
: Khotimah, Tati Jumyati, Puji Prasetyo
9. Tim ustadz/ustadzah dan asistennya
: Sobirin, Khoeron, Umiati, Alam Aziz
10. Wali kelas
a) Wali kelas A ( jilid 1, 2 & 3) : Umiati
b) Wali kelas B ( jilid 4, 5 & 6 ) : Heri Sujawis
c) Wali kelas C ( Al Qur’an ) : Sobirin
e. Peserta Didik
Peserta
didik (Santriwan&santriwati) TPQ masjid Al Iman merupakan anak-anak
usia PAUD/TK sampai SMP yang bertempat tinggal di grumbul Karangnangka.
Adapun lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
Santriwati
|
Santriwan
| ||||
No
|
Nama
|
Ket
|
No
|
Nama
|
Ket
|
1
|
Ajeng
|
Jilid 1
|
1
|
Abdul Kholik
|
Jilid 1
|
2
|
Alda Fionica
|
Jilid 1
|
2
|
Dika Efendi
|
Jilid 1
|
3
|
Disa
|
Jilid 1
|
3
|
Diono
|
Jilid 1
|
4
|
Erna Sari
|
Jilid 1
|
4
|
Eming Susanto
|
Jilid 1
|
5
|
Uli Fani Azhari
|
Jilid 1
|
5
|
Evan Saputra
|
Jilid 1
|
6
|
Fela Mareta Sari
|
Jilid 1
|
6
|
Inoto Kurniawan
|
Jilid 1
|
7
|
Dela Yuliana
|
Jilid 1
|
7
|
Misrod Suntoro Agung
|
Jilid 1
|
8
|
Khomsatun Mukholifah
|
Jilid 1
|
8
|
Muhammad Aldi R.
|
Jilid 1
|
9
|
Ringgih Lestari
|
Jilid 1
|
9
|
Sukir
|
Jilid 1
|
10
|
Rosiani
|
Jilid 1
|
10
|
Deta Adi Saputra
|
Jilid 2
|
11
|
Sulastri
|
Jilid 1
|
11
|
Khanif Abdurahman
|
Jilid 2
|
12
|
Yufiani
|
Jilid 1
|
12
|
Rahman
|
Jilid 2
|
13
|
Azzahra Laysa Wulandari
|
Jilid 2
|
13
|
Reza
|
Jilid 2
|
14
|
Eli Fatiah
|
Jilid 2
|
14
|
Ferdi Saputra (Hadno)
|
Jilid 3
|
15
|
Ria Krisyani
|
Jilid 2
|
15
|
Diki Prasetyo
|
Jilid 5
|
16
|
Sulistiyani
|
Jilid 2
|
16
|
Puji Prasetyo
|
Al Qur'an
|
17
|
Fera Indriani
|
Jilid 3
|
17
|
Aji Pangestu
|
Al Qur'an
|
18
|
Haeka Susanah
|
Jilid 3
|
18
|
Aan Subagyo
|
Jilid 5
|
19
|
Na'afi Walhidayah
|
Jilid 3
|
19
|
Afrianto
|
Jilid 6
|
20
|
Puput Adelia Sari
|
Jilid 3
|
20
|
Agus Krismono
|
Al Qur'an
|
21
|
Astri Puji Lestari
|
Jilid 4
|
21
|
Alfito
|
Jilid 1
|
22
|
Septika Prasetiawati
|
Jilid 4
|
22
|
Doni Setiono
|
Jilid 4
|
23
|
Utari Faetuloh
|
Jilid 4
|
23
|
Erul
|
Jilid 2
|
24
|
Azizah Diah Wulandari
|
Jilid 5
|
24
|
Hiron
|
Jilid 3
|
25
|
Diana Andreani
|
Jilid 5
|
25
|
Jarwo
|
Jilid 2
|
26
|
Sukarti
|
Jilid 5
|
26
|
Jefri
|
Jilid 2
|
27
|
Hani Khoerun Nisa
|
Jilid 6
|
27
|
Johan Aprilian
|
Jilid 3
|
28
|
Fitriana Hikmawati
|
Al Qur'an
|
28
|
Nento Susilo
|
Al Qur'an
|
29
|
Inarti
|
Al Qur'an
|
29
|
Novandi
|
Jilid 3
|
30
|
Resanti
|
Al Qur'an
|
30
|
Rahmat
|
Jilid 4
|
31
|
Safitri
|
Al Qur'an
|
31
|
Rendi Setiawan
|
Jilid 3
|
32
|
Khotimah
|
Al Qur'an
|
32
|
Restu Pamuji
|
Jilid 6
|
33
|
Elmi
|
Al Qur'an
|
33
|
Riski Heri Santosa
|
Al Qur'an
|
| |
34
|
Samunir Wijo Saputro
|
Al Qur'an
| |
| | |
35
|
Vidianto
|
Jilid 3
|
| | |
36
|
Wawan
|
Jilid 5
|
f. Materi Pembelajaran
Materi
yang disampaikan dalam pembelajaran yang dilakukan dalam TPQ masjid Al
Iman diantaranya : Kajian Hadits, Tafsir Al Qur’an, Aqidah akhlak,
Wawasan Islam, Bahasa Arab, Do’a Sehari-hari, Hafalan Surat Pendek.
g. Metode Pembelajaran
Dalam
pelaksanaannya, TPQ menggunakan metode menghafal, bercerita, menyanyi
dan bermain. Metode menghafal diterapkan ketika pembelajaran memang
menuntut peserta didik (santriwan dan santriwati) untuk menghafal
ayat-ayat Al Qur’an, hadits, surat-surat pendek dalam jus a’ma, do’a
sehari-hari, do’a salat, dll.
Metode
bercerita dipakai ketika guru menjelaskan suatu kisah kenabian atau
kejadian real yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga santri
mampu memahami isi cerita dan meneladani serta menerapkan sikap tauladan
yang disampaikan.
Menyanyi
diterapkan sebagai selingan ketika dibutuhkan. Adpun lagu-lagunya bisa
disesuaikan dengan tema. Biasanya ada semacam buku panduan untuk
pengajarnya. Yang pasti disini masih dalam lingkup keagamaan. Selain
menyanyi juga ada tepuk-tepuk beraturan yang diinsruksikan satu orang
dimana disini ada proses pembelajaran bagaimana seorang anak
mengomandani anak lain, belajar menjadi pemimpin.
Permainan
dilakukan ketika anak diajak di tempat terbuka di luar gedung yang
membebaskan santri untuk bergerak lebih leluasa. Banyak permainan out
door yang diharapkan mampu membentuk jiwa social mereka dengan bermain
secara berkelompok sesuai dengan instruksi dari prmbimbing. Biasanya
berwujud out bound atau sejenisnya.
h. Media Pembelajaran
Banyak
media yang bisa dimanfaatkan dalam penyampaian materi kepada santri,
diantaranya ketika menghafal mereka membutuhkan : buku hafalan, buku
tulis, pulpen, pensil dan penghapus atau tipex. Ketika menggunakan
metode bercerita membutuhkan media : penyampai berita (ustadz/ustadzah),
alat peraga semacam gambar atau property yang lainnya. Metode
bernyanyi, bisa memakai media : LCD, tape recorder, televisi, kertas,
atau alat music lainnya. Metode permainan akan membutuhkan lebih banyak
media, seperti : tali rafia, kardus, kertas HVS, spidol, botol air
mineral, gelas air mineral, simpe, pensil, dan masih banyak lagi. Ini
disesuaikan dengan jenis permainan yang dipilih.
i. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi
pembelajaran dilakukan setiap selesai menyelesaikan materi dimana
setiap santri memiliki buku prestasi yang harus diisi setiap pertemuan.
Disamping itu juga ada buku khusus untuk pendataan hafalan. Evaluasi
serentak idealnya dilakukan secara serempak tiap semester. Sehingga
akhir semester ada laporan khusus semacam rapor yang ditujukan kepada
orang tua santri.
E. PENUTUP
Lembaga
pendidikan sebagai tempat getok tular ilmu pengetahuan diyakini
sepenuhnya. Ini tak terlepas dari kegiatan yang berlangsung di dalamnya.
Adanya pendidik, peserta dididik, ada kurikulum, ada tempat pendidikan,
ada media pendidikan, juga ada evaluasi pendidikan.
Lembaga
formal dan lembaga nonformal bukan menjadikan suatu yang menjadikan
perbedaan, melainkan saling melengkapi di dalamnya. Seperti TK/RA/BA,
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, yang termasuk dalam lembaga pendidikan
formal merupakan wahana tepat untuk menimba ilmu pengetahuan umum
seperti matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS, PKN, Seni, dan lain
sebagainya. Begitu dengan lembaga formal semacam TPQ sebagai tempat
untuk menimba lebih dalam lagi tentang ilmu keagamaan.
Tidak
ada sekat maupun batasan antar kedua lembaga pendidikan ini. Keduanya
berjalan beriringan, selaras dan harmonis. Dimana diharapkan keduanya
saling mendukung karena satu bagian adalah bagian dari yang lain.
Diatas
merupakan standar normal sebuah TPQ. Meski dalam pelaksanaannya masih
mengalami banyak kendala. Berusaha menyempurnakan kegiatan TPQ sesuai
dengan tata aturan juga pengadministrasian menjadi target penting untuk
segera terealisasi.
TPQ
masjid Al Iman sendiri masih menyelenggarakan kegiatan TPQ.
Santri-santri yang istiqomah menjadikan harapan terwujudnya insane
Qur’ani yang kelak diharapkan menjadi tombak siar agama islam. Berawal
dari diri santri sendiri kemudian mengajak keluarga, saudara, tetangga,
dan yang lainnya untuk turut serta mengamalkan ajaran agama islam.