LAPORAN OBSERVASI Di MTs Muhammadiyah Pekuncen

♠ Posted by IMM Tarbiyah in at 09.59
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses yang penting dalam pendidikan. Dalam pembelajaran, tentunya perlu ada banyak hal yang di perhatikan yang sangatlah menentukan proses ke depannya. Pembelajaran, pada dasarnya bagaimana menjadikan audien merasa nyaman, tidak ada tekanan, beban maupun ketakutan yang kiranya sering menyertai peserta didik dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
Pembelajaran yang menyenangkan mungkin yang selalu di harapkan dari peserta didik. Salah satu indikatornya, pembelajaran yang menyenangkan itu dengan strategi yang kiranya bisa mengaktifkan individu maupun kelompok. Dengan bahasa lain, peserta didik antusias dengan proses pembelajaran yang di lakukan oleh pendidik.
Maka pemilihan strategi yang tepat, akan sangat menentukan jalannya proses pembelajaran. Karena pada dasarnya, setiap strategi itu baik, hanya tergantung pada peserta didiknya atau dan pendidik itu sendiri bagaimana mengaplikasikannya.
PEMBAHASAN

Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara, dengan guru mata pelajaran SKI pada sekolah MTs Muhammadiyah Pekuncen yaitu Bapak Fachruddin. Dalam proses pembelajarannya beliau banyak menggunakan metode ceramah, dan strategi yang di gunakan lebih sering mengarah pada strategi ekspositori yang sering di belajarkan pada kelas VII – IX. Dalam strategi yang di terapkan, yaitu ekspositori yang memungkinkan sekali peserta didik hanya mendapat pembelajaran yang sifatnya satu arah.
Satu arah di sini, peserta didik tidak di perkenankan untuk bertanya yang kaitannya dengan proses pembelajaran. Karena memang peserta didik hanya mendapat pengetahuan dari pendidik. Oleh karena itu, strategi di rasa tepat bilamana penerepannya juga tepat dengan karakter peserta didik. Tapi sebaliknya, pendidik yang tidak mampu mengaplikasikannya dengan strategi ini dengan baik, alhasil peserta didik akan merasa jenuh, bosan, dan mungkin akan sangat pasif.
Peserta didik seakan di biarkan dengan kondisinya yang ada, tapi sesekali beliau melontarkan pertanyaan untuk merangsang peserta didik dalam mengikuti materi yang di sampaikan. Metode semacam ini kiranya tepat untuk peserta didik yang merasa pasif dalam proses pembelajaran. Tetapi beliau yang dalam pembelajarannya lebih banyak menggunakan media buku panduan, membuat peserta didik agaknya kurang berkembang dalam menyerap materi yang di sampaikan. Karena memang sumber belajarnya yang kurang bervariasi.
Apa yang beliau lakukan dalam setiap proses pembelajarannya yang di laksanakan di kelas VII – IX tidaklah ada perbedaan yang signifikan. Beliau masih terkesan menggunakan strategi yang sama. Makanya, peserta didik lebih cenderung pasif setiap mengikuti pembelajaran beliau. Untuk mensiasatinya beliau banyak menerapkan metode Tanya jawab dalam setiap pembelajarannya.
Dari pengamatan observer, pendidik dan peserta didik kurang ada komunikasi bahkan terkesan hanya ada pembicara dan pendengar, dan sesekali ada proses Tanya jawab. Pembelajaran semacam ini, menurut observer kurang lah tepat.
Beliau yang memang dalam setiap proses pembelajarannya hanya mengandalkan buku pegangan seakan materi yang di sampaikan tidak berkembang. Karena memang beliau mengajar dengan buku yang memang menjadi bahan ajarnya. Imbasnya, peserta didik hanya mendengarkan dan tanpa ada inovasi pembelajaran. Dan kiranya, proses pembelajaran semacam ini akan sangat mengurung peserta didik dalam merespon materi yang di sampaikan.
Metode yang beliau sering gunakan, di rasa sangat kurang karena intensitas waktunya yang di rasa kurang efektif. Dalam proses pembelajarnnya, beliau juga tidak jarang mengevaluasi peserta didik dengan memberikan pertanyaan yang ada dalam buku, yang kemudian untuk di kerjakan di rumah.
Kegiatan evaluasi ini, tidak secara rutin di laksanakan. Beliau memilih evaluasi di laksanakan setiap pembahasan satu bab telah selesai, dan sifatnya hanya menguji sejauh mana peserta didik menyerap materi yang di sampaikan oleh beliau.


Berikut, langkah beliau dalam memulai proses pembelajarannya dalam kelasa.
Pertama : Guru memasuki ruang kelas.
Kedua : Mengucapkan salam.
Ketiga : Mengambil buku absen dalam laci, kemudian mengabsen peserta didik.
Keempat : Menanyakan materi yang telah di sampaikan minggu kemarin.
Kelima : Memulai proses pembelajaran, dengan menuliskan tema pembelajaran di papan tulis.
Ke enam : Setelah menuliskan, beliau membaca bahan ajar . Yang sesekali beliau menerangkannya. Dan menyuruh peserta didik untuk mencatat.

Menurut penuturan beliau, dalam proses pembelajarannya tidak jarang ketika beliau tidak hadir di ruang kelas, beliau memberikan pesan kepada pendidik yang lain untuk mengisi kekosongan kelas dengan mencatat pelajaran dalam bahan ajar, yang nantinya dalam pembelajaran berikutnya akan di jelaskan.
Dari itu, pembelajaran sangatlah tepat bilamana di lakukan dengan asas melibatkan peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan, dengan menggunakan strategi yang tepat sangatlah di perlukan dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, Karena seorang pendidik di ibratkan sebagai seorang fasilitator dalam ruang kelas bagi peserta didik, maka dari idealnya seorang fasilitator mampu menjadikan peserta didik nyaman dengan proses pembejaran yang ada.

PENUTUP

Kesimpulan
Pembelajaran dengan strategi yang di terapkan oleh peserta didik, kiranya mampu mengaktifkan peserta didik dalam setiap proses pembelajarannya. Untuk itu, semua strategi itu tepat dan bagus, dan strategi itu akan lebih bagus bilamana seorang pendidik mampu mengaplikasikannya secara baik pada peserta didiknya.
Maka, seorang pendidik seyognya bisa mengambil peran strategis dalam setiap proses pembelajarannya. Suasana kelas yang nyaman, peserta didik yang aktif dan strategi serta metode yang mendukung akan sangat mempengaruhi tingkat penyerapan peserta didik dalam memahami materi yang di sampaikan oleh pendidik.
Pendidik setidaknya memiliki wawasan yang cukup dalam mengelola peserta didik, tidak sebatas menyampaikan materi dengan strategi apapun, akan tetapi ada hal yang lebih penting, yaitu proses pembelajaran dapat berjalan dengan se-efektif dan se-efisien mungkin.

SARAN

Pendidik

Seorang pendidik seharusnya mempunyai skill dan kemampuan yang idealnya di butuhkan oleh peserta didik. Karena pada dasarnya peserta didik akan menentukan sekali perkembangan dari peserta didik.
Dan pendidik, kiranya bisa memahami apa itu yang di namakan sebagai perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Seorang guru juga, setidaknya memiliki kemampuan atapun wawasan tentang apa itu strategi pembelajaran, metode pembelajaran agar dalam setiap proses pembelajaran dalam penyampaiannya akan mampu menjadikan peserta didik aktif.
Selain itu, penggunaan bahan ajar yang bervariasi juga bisa menjadi salah satu media pengembangan pembelajaran peserta didik.

Sekolah
Lembaga atau sekolah, sudah menjadi kewajibannya dalam mengontrol setiap proses pembelajaran yang di lakukan oleh pendidiknya. Selain control, juga perhatian kepada sarana dan prasarana yang ada. Karena di samping proses pembelajaran yang efektif, sarana dan prasana juga menentukan dalam pelaksanaan sebuah pendidikan.