Bimbingan Konseling di Sekolah

♠ Posted by IMM Tarbiyah in at 07.17
BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan peserta didik yang tentunya harus kita ketahui bagaimana psikologisnya. Oleh karena itu, dalam sebuah lembaga pendidikan dibutuhkan seorang guru BK (Bimbingan Konseling). Bimbingan konseling dalam sekolah merupakan hal yang baru bagi sekolah-sekolah pada umumnya, sehingga dalam administrasi pendidikan diuraikan secara garis besarnya saja, dan memberikan pengertian elementer sebagai dasar pengertian dan pelaksanaan bagi guru – guru di sekolah.
Program layanan bimbingan ini merupakan hal yang sangat urgen diadakan di sekolah, akan tetapi dalam pelaksanaannya belum dapat terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan karena adanya berbagai kendala yang ada dalam suatu sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian dan Fungsi Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongnan yang diberikan oleh pebimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseling mempunyai kemampuan ataupun kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri[1].
Bagi seluruh usia pelajar khususnya, membutuhkan bimbingan. Dalam wilayah sekolah, semua warga sekolah baik murid ataupun guru membutuhkan bimbingan. Bimbingan ini dibutuhkan disebabkan karena pesatnya perkembangan berbagai ilmu pengetahuan sehingga makin banyak masalah yang dihadapi oleh masing- masing siswa. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut menyebabkan makin meningkatnya kesukaran yang dialami oeh anak dalam perkembangan menentukan pilihan  hidupnya.
 Fungsi bimbingan dan konseling di sekolah, sebagai berikut :
1.      Pengungkapan
2.      Pencegahan
3.      Penyaluran
4.      Pengembangan
5.      Penyesuaian
6.      Pengarahan
7.      Informatif
8.      Pemecahan
9.      Perbaikan
10.  Pemeliharaan
11.  Peningkatan

B.   Program Bimbingan Konseling
Di dalam pelayanan bimbingan harus terdapat kerja sama dalam usaha dan kesungguhan menerapkan tujuan yang merangsang sikap dan tingkah laku. Semua orang yang berkepentingan dalam bimbingan tersebut meliputi: para kepala sekolah, guru-guru, para spesialis, orang tua murid, dan juga murid-muridnyayang menerima bimbingan itu.
Berhasilnya BK dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain:
1.    Bagaimana pengertian dan penerimaan kepala sekolah tentang fungsi dan bimbingan tersebut.
2.    Latihan, pengalaman, minat dan pengetahuan tentang bimbingan yang dimiliki oleh para pelaksanaannya.
3.    Bagaimana pandangan guru, orang tua dan masyarakat terhadap pentingnya bimbingan untuk murid
4.    Kerja sama antara guru, orang tua dan masyarakat.
5.    Biaya dan perlengkapan yang tersedia.

Ciri-ciri program bimbingan menurut Mathewson antara lain:
·      Dilakukan secara continue
·      Prosesnya menyerap kegiatan sekolah
·      Definer dan mudah dipahami.
·      Terorganisasi dengan baik
·      Mengarah pada tujuan dan masalah murid-murid




Prinsip-prinsip program bimbingan :
o     Program bimbingan harus efektif.
o     Merupakan bagian yang vital dan integral serta berkaitan dengan kegiatan-kegiatan murid di rumah dan masyarakat
o     Didasarkan pada minat
o     Berhubungan dengan semua aspek kehidupan
o     Merupakan program yang continue
o     Pelaksanaannya mudah
o     Dipersiapkan untuk memecahkan masalah
o     Program ini merupakan usaha bersama semua anggota staf sekolah

C.  Organisasi Bimbingan Konseling.
Program bimbingan dapat terlaksana dengan baik jika di dukung dalam organisasi yang baik pula. Organisasi yang dimaksud di sini merupakan struktur dan pengaturan tenaga kerja serta kerja sama antara tenaga dalam unit tersebut, maupun tempat hubungannya dalam keseluruhan lembaga (sekolah).
Dalam perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin tinggi, maka semakin tinggi pula masalah yang dihadapi. Tidak semua orang dapat mengatasi masalah yang dihadapi.  Dengan alas an tersebut maka perlu diadakannya bimbingan di sekolah.
Adapun  kesulitan yang dialami para siswa, misalnya:
Ø        Kurang perhatian dan minat
Ø        Kesulitan dalam belajar dan menerima pelajaran
Ø        Kesulitan menyesuaikan diri di dalam pergaulan.
 BAB III
PENUTUP

Kesadaran akan pentingnya program layanan bimbingan dari warga sekolah sangatlah minim, hal ini didasari oleh layanan bimbingan di sekolah yang semakin teracuhkan. Padahal, banyak orang yang kurang mampu mengatasi masalah yang tengah dihadapi dan layanan bimbingan hadir untuk menjadi problem solving bagi si empu masalah.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Tohirin, M.Pd. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Madraah; Berbasis Integrasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Drs. Slameto. 1988. Bimbingan di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara
Drs. Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance and Conseling). Bandung: CV. Ilmu
Drs. Suharsimi Arikunto. Manajemen Pengajaran (Secara Manusiawi). Rineka Cipta
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. 1992. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


[1] Drs. Tohirin, M.Pd.Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2007),hlm.26.
[2] Drs. Slameto. Bimbingan di Sekolah (Jakarta: Bina Aksara. 1988) Hlm. 162