Perbandingan Kurikulum di Indonesia dan Brunei Darussalam

♠ Posted by IMM Tarbiyah in at 06.13

Pendahuluan

Matematika  merupakan Mata Pelajaran yang cukup sulit dan rumit. Banyak para siswa dalam implementasi pembelajaran matematika mengalami hambatan , sehingga perlu penanganan khusus untuk mempelajari matematika supaya mudah dipahami. Penerapan matematika akhir-akhir ini telah berubah banyak dan cepat karena kehadiran dan perkembangan teknologi elektronik dalam dunia kerja, sehingga matematika harus dipelajari siswa-siswa karena kegunaannya yang penting dalam kehidupan.
Kurikulum Mata Pelajaran matematika harus dirancang tidak hanya untuk siswa yang melanjutkan ke pendidikan tinggi, tetapi juga untuk memasuki dunia pasar kerja. Pengembangan kurikulum matematika yang sedang berlangsung sekarang ini harus dipersiapkan secara matang.
Setiap negara memiliki kurikulum yang berbeda-beda, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memajukan pendidikan di negaranya. Dan dalam kurikulum tiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga kita perlu mengkaji kurikulum dari Negara lain sebagai bahan pertimbangan dalam memajukaan pendidikan di indonesia.
 Dalam makalah ini akan dipaparkan secara singkat mengenai perbandingan  kurikulum di Indonesia dan Brunei Darussalam.
 
 

Pembahasan

A.     Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum(curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu) kemudian pengertian tersebut digunakan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran(subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah. Dari rumusan kurikulum tersebut terkandung dua hal pokok,  yaitu (1) adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dan (2) tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Pandangan atau anggapan yang sampai saat ini masih lazim dipakai dalam dunia pendidikan atau  persekolahan di negara kita,yaitu kurikulum sebagai suatu rencana tertulisyang disusun guna memperlancar proses belajar-mengajar. Dengan demikian implikasi terhadap praktek pengajaran yaitu setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan.
B.     Kurikulum di indonesia
Kurikulum di Indonesia menggunakan KTSP  (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkian) yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh  dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, Kalender pendidikan, Silabus dan rencana Program Pembelajaran.

Dalam KTSP terdapat muatan yang terdiri dari beberapa mata pelajaran, diantaranya yaitu matematika. Mata pelajaran ini bertujuan untuk memebekali peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh serta mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

C.     Kurikulum Brunei Darussalam
            Kurikulum di negara Brunei Darussalam tidak jauh beda dengan kurikulum yang ada di Indonesia. Tapi di Brunei Darussalam menggunakan konsep Melayu Islam Beraja ( MIB ) dalam kurikulum sekolahnya. Dan tujuan utamanya yaitu membentuk atau penciptaan SDM  yang berakhlak,beragama, dan menguasai teknologi. Dan sistem pendidikannya pun memiliki banyak kesamaan dengan negara ” commonwealth “ seperti Inggris,Malaysia, Singapura, dan lain-lain.
            Pada tahun 2008,Brunei telah mulai melakukan transisi kepada sistem pendidikan yang disebut sebagi SPN21, akronim dari Sistem Pendidikan Negara Abad ke-21. SPN21 dalah sistem pendidikan yang dirancang untuk memberikan kesempatan dan kelulusan bagi para siswa untuk mencapai status pendidikan yang tinggi sesuai dengan kemampuan akademik mereka masing-masing. Itu adalah misi kementrian pendidikan  ( MOE ) yaitu untuk memberikan pendidikan yang menyeluruh untuk mencapai  potensi yang penuh bagi siswa.
            Kemudian pada tahun 2009 dilakukan transisi bagi siswa Tahun 1 dan Tahun 4 kepada sistem ini dan akan diterapkan sepenuhnya pada tingkatan dasar pada tahun 2011. Pendidikan dasar berdasarkan SPN21 dibagi menjadi dua tingkat, yaitu tingkat bawah ( Tahun 1 hingga Tahun 3 ) dan tingkat atas ( Tahun 4 hingga Tahun 6 ) dan semua siswa menjalani kurikulum yang sama pada tahun 1 hingga Tahun 3.
            Dan mata pelajaran untuk Tahun 4 yang diwajibkan untuk dipelajari oleh semua siswa yaitu:
A.                 Mata Pelajaran Utama
B.                  Mata Pelajaran Wajib
Bahasa Melayu
PAI
Bahasa Inggris
Pendidikan Jasmani
Matematika
Kokurikulum
Sains
Ilmu Sosial

Seni Kreatif dan Teknologi
Modul 1 : ICT
Modul 2 : Lukisan dan Reka bentuk
Modul 3 : Musik dan Drama
MIB ( Pendidikan Kewarganegaraan ) Teknonogi

Dalam proses pengajaran Brunei Darussalam sudah menggunakan metode Sakamoto.   Metode ini dapat menjadikan belajar matematika menjadi lebih mudah dan menyenangkan.  Sehingga anak-anak tidak lagi berfikir bahwa pelajaran matematika itu menakutkan dan menjadi momok bagi mereka.dalam metode ini, satu guru hanya mengajar tiga sampai empat anak. Siswa sakamoto dibimbing oleh guru-guru yang bersertifikat.
C.     Analisis Kurikulum
Penggunaan kurikulum diantara dua negara ini memiliki perbedaan baik bentuk kurikulum yang dipakai ataupun muatan pelajaran yang terdapat dalam kurikulum di masing-masing negara ini. Berbeda dengan Indonesia negara Brunei sudah menerapkan atau telah melakukan transisi kepada sistem pendidikan baru yang disebut sebagai SPN21 (Sistem Pendidikan Negara Abad ke-21). Sistem ini dirancang untuk memberikan kesempatan dan keleluasaan bagi para siswa untuk mencapai status pendidikan yang tinggi sesuai dengan kemampuan akademik mereka masing-masing. Dengan demikian siswa dapat mengembangkan bakatnya. Di tingkat SD, mulai dari kelas 1 dan seterusnya setiap murid akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya murid yang berprestasi saja yang dapat melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal harus tinggal kelas dan sesudah itu baru mendapat kenaikan kelas otomatis Sedang Indonesia menggunakan KTSP , dimana kurikulum tersebut menuntut agar siswa secara keseluruhan dapat mencapai SKL yang telah ditetapkan.

Diantara kelebihan kurikulum Brunai Darussalam adalah beberapa mata pelajaran seperti matematika, geografi diajarkan oleh guru dengan menggunakan bahasa Inggris. sedangkan bidang studi lainnya diajarkan dalam bahasa Melayu. Sehingga dapat dikatakan siswa-siswa di brunei darussalam lebih pandai dalam berbahasa inggris dibandingkan sisiwa-siwa indonesia. Karena  di Indonesia bahasa Inggris hanyalah merupakan salah satu mata pelajaran yang diterapkan dalam muatn kurikulum.
Sedang kekurangan kurikulum Brunei Darussalam yaitu siswa yang tidak menguasai Bahasa Inggris dengan baik akan kesulitan  dalam mengikuti pelajaran. Karena metode pengajarannya menggunakan Dwi bahasa.


Kesimpulan

Dalam proses pendidikan di Indonesia menggunakan kurikulum dalam bentuk KTSP (Kurikulum Tingkat satuan pendidikan) yaitu kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Dan berujuan untuk mewujudkan manusia yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan di Brunei Darussalam menggunakan konsep Melayu Islam Beraja ( MIB ) dalam kurikulum sekolahnya. Dan tujuan utamanya yaitu membentuk atau penciptaan SDM  yang berakhlak,beragama, dan menguasai teknologi tinggi. Sehingga dilihat dari tujuan secara keseluruhan kurikulum indonesia hampir sama dengan kurikulum yang ada di brunei Darussalam. Kedua negara tersebut sama-sama menjadikan mata pelajaran matematika menjadi mata pelajaran wajib di jenjang sekolah dasar khususnya kelas 4