Jenis-jenis Kalimat

♠ Posted by IMM Tarbiyah in at 10.23

  1. Jenis-jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa dan menurut informasi yang disampaikan.
Jenis-jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa
Dalam bukunya Abdul Wachid & Heru Kurniawan (2010: 119) berdasarkan jumlah klausa yang dimilikinya, kalimat dibedakan menjadi dua; kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
  1. Kalimat Tunggal
Menurut alwi, dkk ( 2003: 39) kalimat tunggal adalah kalimat yang proposisinya satu sehingga predikatnya pun satu.
Contoh:
Ibu memasak di Dapur.
  1. Kalimat Majemuk
Menurut alwi, dkk ( 2003: 40) kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu proposisi sehingga mempunyai paling tidak dua predikat yang tidak dapat dijadikan satu kesatuan. Karena sifat itu maka kalimat majemuk selalu berwujud dua klausa atau lebih. Kalimat majemuk dapat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat majemuk setara apabila kalimat itu menyatakan hubungan koordinatif ( sejajar/setara ). Dan kalimat majemuk bertingkat jika hubungan subordinat(bertingkat).
Dalam bukunya Abdul Wachid & Heru Kurniawan (2010: 120) Kalimat majemuk setara mempunyai empat jenis:
  • Kalimat majemuk setara gabungan: konjungsi dan dan serta.
Contoh:
  1. Ani mengikuti lomba cerdas cermat dan andi menyemangatinya.
  2. Lia membeli buku Bahasa Indonesia serta mempelajarinya di rumah.
  • Kalimat majemuk setara pilihan: konjungsi atau
Contoh
  1. Vita mau mengerjakan tugas Bahasa Indonesia atau menonton TV.
  • Kalimat majemuk setara urutan: konjungsi lalu, lantas dan kemudian.
Contoh:
  1. Ani belajar lalu tidur.
  2. Saya nonton film dulu lantas mengerjakan tugas.
  3. Ria belajar dengan tekun supaya lulus ujian nasional kemudian melanjutkan ke STAIN Purwokerto.
  • Kalimat majemuk setara perlawanan: konjungsi tetapi, melainkan, dan sedangkan.
Contoh:
  1. Udin Suka bermain sepak bola, sedangkan Adin suka bermain Bulu tangkis.
  2. Ani anak yang cantik, tetapi jorok.
Sementara itu, Alwi, dkk. (2003: 390) berdasarkan jenis anak kalimatnya, kalimat majemuk bertingkat (KMB) dapat dibedakan sebagai berikut.
  • KMB yang menunjukan keterangan waktu: ketika, waktu, saat, setelah, sebelum, sesudah, sehabis, sejak, selesai, tatkala, sementara, seraya, selama, sampai.
Contoh:
Adi ingin melanjutkan S2 setelah lulus dari STAIN Purwokerto.
  • KMB yang menunjukan syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.
Contoh:
Ibu akan memberikan hadiah, jika adik menjadi juara kelas.
  • KMB yang menunjukan pengandaian: seandainya, andaikata, dan sekiranya.
Contoh:
Seandainya saya tidak memarahinya, pasti dia sedang ada disampingku.
  • KMB yang menunjukan tujuan : agar, supaya, biar.
Contoh:
Kamu jangan sombong supaya teman-teman menyukaimu.
  • KMB yang menunjukan konsesif: biarpun, meski(pun), sungguhpun, sekalipun, walau(pun), kendati(pun).
Contoh:
Meskipun sudah gagal berkali-kali, tapi dia tidak mudah putus asa.
  • KMB yang menunjukan pembanding atau kemiripan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, bagaikan, laksana, ibarat.
Contoh:
Dia berbicara seolah-olah aku yang salah.
  • KMB yang menunjukan sebab alasan: sebab, karena, oleh karena.
Contoh:
Rizal sakit karena kemarin ujan-ujanan.
  • KMB yang menunjukan hasil atau akibat: sehingga, sampai(-sampai)
Contoh:
Ari tidak pernah belajar sehingga tidak lulus ujian.
  • KMB yang menunjukan cara dan alat: dengan, tanpa.
Contoh:
Orang itu memukuli anaknya tanpa belas kasihan.