♠ Posted by IMM Tarbiyah in Kuliah Umum at 00.05
BAB I
PENDAHULUAN
Media
identik artinya dengan pengertian “keperagaan” yang berasal dari kata “raga”
yaitu suatu bentuk yang dapat diraba, dilihat, di dengar, diamati melalui panca
indra. Pengertian semacam ini masih belum mewakili arti dari media itu sendiri.
Sesungguhnya media merupakan perantara, yangdalam pembahasan kali ini yaitu
perantara untuk mentransformasikan ilmu kepada siswa. Media digunakan dalam
rangka hubungan (komunikasi) pada proses pembelajaran.
Penjelasan
diatas hanya sebgaian dari sedikit tentang media. Oleh karenanya di dalam
makalah ini kami akan menjelaskan jenis dan karakteristik media untuk
memudahkan kita dalam mempelajari media.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Taksonomi.
Taksonomi merupakan cabang bio yanng
menelaah penamaaan, perincian, klasifikasi, pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan perbedaan sifatnya[1]. Dalam makalah ini,
taksonomi yang dimaksud adalah pengelompokan media. Beberapa contoh usaha ke
arah taksonomi media tersebut antara lain:
1.
Taksonomi Media
berdasarkan Indera yang terlibat ( Menuerut Rudy Bretz ).
Bertz mengidentifikasikan ciri utama dari
media menjadi tiga unsur:
·
Suara.
·
Visual:
garis dan simbol yang dapat ditangkap dengan panca indra.
·
Gerak.
Bertz juga membedakan antara media siar
(telecommunication) dan media rekam (recording) sehingga terdapat 8 klasifikasi
media, yaitu: 1) Media audiovisual gerak, 2) media audiovisual diam, 3) media
audio semi-gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media
semi-gerak, 7) media audio, 8) media cetak.
Dalam taksonomi media ini, Bertz sengaja
membedakan antara media siar dan media rekam. Hal ini dikarenakan dalam
pengelompokkan media menjadi 8 tersebut tidak dapat digolongkan melalui tiga
unsur seperti yang dijelaskan di atas.
2.
Taksonomi
Media berdasarkan hirarki pemanfaatannya ( Menurut Duncan )
Menurutnya, semakin rumit jenis perangkat
media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah
pengadaannya dan semakin luas lingkup penggunaannya. Sebaliknya semakin rendah
perangkat media yang digunakan biaya akan menjadi murah, pengadaannya lebih
mudah, sifat penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya[2].
3.
Taksonomi
media berdasarkan rangsangan belajar (Menurut Briggs)
Taksonomi bentuk ini mengarahkan pada
karakteristik menurut rangsangan yang dapat ditimbulkan. Briggs mengidentifikasikan
semacam media : suara langsung, rekaman audio, media cetak, papan tulis dan
lain – lain.
Menurutnya
taksonomi lebih mengarah pada karakteristik siswa. Oleh karenanya seorang guru
seharusnya mengetahui karakteristik setiap siswa, sehingga guru dalam
pengajarannya dengan menggunakan rangsangan-rangsangan karakteristik siswa
dibanding media yang telah disediakan.
4.
Taksonomi
media berdasarkan fungsi pembelajaran (Menurut Gagne)
Gagne membuat tujuh macam pengelompokan
media yaitu benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak,, gambar diam, gambar gerak,
film bersuara dan mesin belajar.
B.
Karakteristik
Para ahli diatas telah membuat taksonomi
mengenai media pembelajaran. Dari sekian pengelompokan tersebut, secara garis
besar media pembelajaran dapat diklasifikasikan atas: media grafis, media
audio, media proyeksi diam (hanya menonjolkan visual saja dan disertai rekaman
audio), dan media permainan-simulasi.
1.
Media Grafis.
Karakteristik yang dimiliki adalah:
bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas
suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja,
murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki
ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu
proses, terkadang menggunakan simbul-simbul verbal (pada jenis media grafik),
dan mengandung pesan yang bersifat interpretatif.
2.
Media audio.
Secara umum media audio memiliki karakteristik
atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah
dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar
kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang
partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat
komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa,
dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media
radio).
3.
Media proyeksi diam.
Karakteristik umum media ini adalah: pesan
yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya
berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek secara diam
(pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya
memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk
mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau
individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu
menyajikan teori dan praktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna,
animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada
jenis media film), dan media film lebih realistik, dapat diulang-ulang,
dihentikan, dsb., sesuai dengan kebutuhan.
4.
Media permainan dan simulasi.
Ciri atau karakteristik dari media ini
adalah: melibatkan pebelajar secara aktif dalam proses belajar, peran pengajar
tidak begitu kelihatan tetapi yang menonjol adalah aktivitas interaksi antar
pebelajar, dapat memberikan umpan balik langsung, memungkinkan penerapan
konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi nyata di masyarakat, memiliki
sifat luwes karena dapat dipakai untuk berbagai tujuan pembelajaran dengan
mengubah alat dan persoalannya sedikit saja, mampu meningkatkan kemampuan
komunikatif pebelajar, mampu mengatasi keterbatasan pebelajar yang sulit
belajar dengan metode tradisional, dan dalam penyajiannya mudah dibuat serta
diperbanyak.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam proses
pembelajaran diperlukan adanya media. Melalui media, peserta didik dapat lebih
mudah dalam memahami apa yang disampaikan oleh pendidik. Oleh karena itu
seorang pendidik diharuskan untuk mengerti dan memahami media yang akan digunakan,
sehingga penggunaan media dapat tersampaikan dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Sadiman, Arief, R. Rahardjo, Anung Haryono, Rahardjito. 2009. Media
Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Yudi Munadi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada
Press
Anshor, Ahmad Muhtadi. 2009. Pengajaran Bahasa Arab Media dan
Metode-metodenya. Jogjakarta: Teras
Pius A, Partanto, M. Dahlan al Barry. 2001. Kamus
Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola